MEDAN (KINANTAN)
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Jurnalis Team Sergap Indonesia (PJTSI) rayakan hari ulang tahun (HUT) ke-3 dan berbagi dengan puluhan anak yatim piatu. Kegiatan HUT ke-3 PJTSI berlangsung di Kopi Kereta Api, Jalan Sena, Kota Medan, Selasa (31/12/2024).
Pembina PJTSI Drs. Bahrumsyah, M.Pd saat rayakan HUT ke-3 mengatakan, PJTSI harus terus berjuang dengan visi dan misinya sebagai jurnalis independen.
“PJTSI lahir sebagai jurnalis independen, perjuangkan aspirasi masyarakat, memberitakan korupsi. Ke depannya, semoga PJTSI lebih maju lagi, lebih memperjuangkan hak-hak masyarakat untuk kepentingan bersama,” ujar Drs. Bahrumsyah, M.Pd.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PJTSI, Nelly Simamora, AMd, SH mengingatkan agar jurnalis bekerja berdasarkan undang-undang nomor 40 tahun 1999.
“Jurnalis harus bekerja berdasarkan undang-undang. Jurnalis harus memberikan informasi ke publik. Karya jurnalis jauh lebih mulia, independensi jurnalis harus kita tegakkan. Ke depan, kita bakal mendirikan LBH PJTSI. Tujuan LBH PJTSI untuk memberikan bantuan hukum kepada masyarakat,” ujar Nelly Simamora.
Pada HUT ke-1 sebelumnya, PJTSI menggelar diskusi publik yang bertema “Setop Diskriminasi Terhadap Pers,” yang dilaksanakan di kantor DPP PJTSI Jalan Pahlawan Medan, baru-baru ini.
Nelly Simamora memaparkan, PJTSI dibentuk sebagai wadah untuk memberi perlindungan kepada wartawan. Karena dalam menjalankan tugas sebagai sosial kontrol, tak jarang wartawan mendapat ancaman dan geraknya dibatasi.
“Kebebasan media juga merupakan hal penting untuk melindungi hak asasi manusia lainnya. Ada banyak kejadian tentang penyalahgunaan kekuasaan, korupsi maupun diskriminasi lainnya. Kita ingin pers tetap menjalankan tugasnya sebagai kontrol publik, tanpa intervensi dari pihak manapun. Karena itulah PJTSI ini dibentuk sebagai wadah untuk memberi perlindungan kepada wartawan,” ujar Nelly.
Kepengurusan PJTSI Sumut tertuang dalam SK Kemenkumham RI No AHU-0009715.AH.01.07.Tahun 2020 tentang pengesahan pendirian Badan Hukum Perkumpulan Jurnalis Team Sergap Indonesia.
Berangkat dari banyaknya persoalan yang dialami wartawan di lapangan, diskusi publik ini digelar sekaligus sebagai ajang silaturahmi para pengurus.
“Kita mengharapkan dengan diskusi publik ini akan memberi pencerahan dan menambah wawasan wartawan dalam menjalankan tugas. Karena PJTS ini memiliki motto ‘Dari Kita Untuk Kita’. Jangan ada lagi kekerasan terhadap pers, jangan ada diskriminasi. Karena wartawan itu merupakan tugas mulia sebagai sosial kontrol publik,” ujarnya.
Pada diskusi publik bertema “Setop Diskriminasi Terhadap Pers”, sebagai narasumber Bahrumsyah (mewakili politisi), Darmawan Sriyanto (mewakili akademisi), Fachrudin Kocu (mewakili jurnalis), Fachrul Rozy Nasution (mewakili aktivis), Mazwindra (mewakili pengamat hukum), dan Nelly Simamora (mewakili jurnalis). Turut hadir Penasihat DPP PJTSI Hj Netty Juniati Siregar bersama pengurus PJTSI lainnya.
Dalam diskusi publik tersebut Bahrumsyah menyampaikan, dalam kondisi apapun, pers harus tetap profesional menjalankan tugas.
Sementara itu, Penasihat DPP PJTSI Hj Netty Siregar mengingatkan kepada jurnalis agar dalam menjalankan tugas selalu mematuhi kode etik jurnalistik (KEJ) sesuai UU No 40 tahun 1999 dan beretika menyampaikan pemberitaan yang berimbang.
Hj Netty Siregar mengucapkan selamat ulang tahun, semoga PJTSI sukses menjalankan tugas dan memberi perlindungan kepada para wartawan. (Lc)